kwmedley – Seorang siswi berumur sembilan tahun yang bersekolah di Citeureup, Bogor, di Provinsi Jawa Barat, diduga menjadi korban tindak pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan sekolahnya. Kejadian ini telah dilaporkan oleh keluarga siswi tersebut kepada pihak berwajib.
Menurut keterangan dari paman siswi tersebut, insiden ini terungkap pada hari Minggu, tanggal 28 Januari 2024, saat si siswi menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tuanya.
“Anak itu sendiri yang mengaku pada hari Minggu, tanggal 28 Januari,” ungkap paman siswi ketika berbicara dengan para wartawan di markas Polres Bogor, pada hari Rabu, tanggal 31 Januari.
Ia menyebutkan bahwa kejahatan seksual itu dilakukan oleh salah satu staf pengajar di sekolah saat sesi pembelajaran sedang berlangsung.
“Peristiwa itu terjadi di sekolah, selama jam pelajaran,” ujarnya.
Paman siswi tersebut juga menyampaikan bahwa saat ini siswi itu sedang menjalani proses pemulihan mental. Untuk sementara waktu, orang tua siswi memutuskan untuk tidak mengirimkan anak mereka kembali ke sekolah selama periode pemulihan tersebut.
“Kondisi psikologis siswi sekarang ini dianggap stabil, tidak ada masalah khusus. Namun, ada sedikit trauma yang dialami, dan kami telah konsultasi dengan psikolog. Sekarang kondisinya sudah mulai membaik,” terang paman siswi.
“Saat ini dia tidak bersekolah, karena memang orang tuanya tidak mengizinkannya sejak kejadian tersebut dilaporkan,” tambahnya.
Laporan atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh staf pengajar tersebut telah diajukan ke Polres Bogor dengan nomor laporan STTLP/B/31/1/2024/SPKT/RES BGR/POLDA JBR.
Ipda Ndaru Cahya dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Bogor mengonfirmasi laporan tersebut. “Ya, kami telah menerima laporan tersebut. Laporan itu baru diajukan hari ini,” kata Ipda Ndaru.
