kwmedley – Jakarta: Seiring dengan detik-detik menjelang masa tenang Pemilu 2024, Prabowo Subianto, kandidat presiden dari nomor urut 2, mengungkapkan niatnya untuk kembali ke rutinitas harian pascakampanye. Pernyataan ini muncul pasca gelaran kampanye akhir yang spektakuler bertajuk ‘Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju’ di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, yang menandai puncak dari sebuah serangkaian kampanye yang energik.
Transisi ke Masa Tenang
- Menghormati Masa Tenang: Dengan penuh tanggung jawab, Prabowo menegaskan bahwa selama masa tenang, ia akan menahan diri dari segala bentuk kampanye, namun tetap akan melangsungkan aktivitas pribadinya.
Menyuarakan Keyakinan
- Hasil Survei Pilpres: Prabowo menunjukkan optimisme saat membahas hasil survei yang menunjukkan potensi Pilpres 2024 berakhir dalam satu putaran, sebuah indikasi yang diharapkan oleh banyak pendukungnya.
Apresiasi dan Apologi
-
Syukur atas Antusiasme: Prabowo menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan oleh massa yang memadati acara kampanyenya.
-
Permohonan Maaf: Ia juga tidak lupa meminta maaf atas ketidaknyamanan akibat kemacetan yang timbul selama kampanye di berbagai kota.
-
Janji Kunjungan: Untuk daerah yang belum sempat dikunjungi, Prabowo berjanji akan menyusuri daerah-daerah tersebut setelah perhelatan Pemilu.
Rencana Paska-Kampanye
Prabowo memilih untuk tidak membocorkan terlalu banyak tentang agenda pribadinya pasca-kampanye, namun kegiatan penutup di GBK ini menandai akhir dari seluruh rangkaian kampanye presiden.
Tahapan Pemilihan yang Akan Datang
-
Periode Refleksi: Pemilu akan memasuki periode hening, dari 11-13 Februari 2024, sebagai waktu bagi pemilih untuk merenungkan pilihan mereka.
-
Hari Pencoblosan: Tanggal 14 Februari 2024 dipilih sebagai hari bersejarah bagi Indonesia, dimana proses pencoblosan dan penghitungan suara akan berlangsung.
-
Proses Rekapitulasi: Rekapitulasi suara akan berlangsung dari tanggal 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Dengan langkah yang diukur, Prabowo mempersiapkan diri untuk kembali ke panggung kehidupan sehari-hari, seraya menunggu hasil resmi yang akan menentukan arah masa depan kepemimpinan Indonesia.
