kwmedley.com
Berita

Filipina Mengerahkan Kapal ke Laut China Selatan untuk Menghentikan Reklamasi Pulau

kwmedley.com – Pasukan Penjaga Pantai Filipina (PCG) telah mengerahkan kapal ke Laut China Selatan (LCS) setelah menuduh China membangun sebuah pulau buatan di kawasan sengketa.

Juru bicara PCG, Jay Tarriela, mengumumkan bahwa pihaknya telah mengerahkan sebuah kapal ke Sabina Shoal, Kepulauan Spratly, dengan tujuan untuk menghentikan upaya reklamasi pulau skala kecil oleh Beijing di wilayah laut tersebut. Pengerahan kapal ini berhasil menghentikan tindakan China.

Menurut laporan Reuters, Tarriela menyatakan bahwa PCG berkomitmen untuk mempertahankan kehadiran mereka di lokasi yang berjarak lebih dari 120 mil laut dari Provinsi Palawan.

Dewan Keamanan Nasional (NSC) Filipina, Jonathan Malaya, mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan penjagaan yang lebih ketat di lokasi-lokasi zona ekonomi eksklusif (ZEE) Manila. Perintah ini dikeluarkan setelah ditemukan tumpukan karang mati di atas gundukan pasir yang menyerupai pulau.

“Tidak ada yang akan menjaga (lokasi-lokasi ini) selain kami. Ini adalah tanggung jawab kami di bawah hukum internasional untuk menjaga kawasan dan memastikan bahwa lingkungan di sana tidak akan rusak dan bahwa tidak akan ada kegiatan reklamasi,” kata Malaya, seperti dikutip Reuters.

Kementerian Luar Negeri China membantah tuduhan tersebut pada Senin, menyebutkan bahwa pihaknya tidak sedang membangun sebuah pulau seperti yang dituduhkan Filipina. Mereka menyebut tuduhan Manila sebagai “rumor tak berdasar”.

Juru bicara Kemlu Beijing, Wang Wenbin, menyatakan bahwa Filipina telah berulang kali menyebarkan rumor yang sengaja mencoreng China dan berusaha menyesatkan komunitas internasional, yang mana dia katakan sia-sia. Wenbin mendesak Manila untuk “kembali ke jalan yang benar” dalam menyelesaikan sengketa maritim melalui negosiasi dan konsultasi.

Laut China Selatan telah menjadi arena sengketa karena klaim yang saling tumpang tindih antara China dengan beberapa negara, termasuk Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan berdasarkan sejarah dan telah berusaha menegaskan klaim tersebut melalui aktivitas seperti patroli dan pembangunan pulau buatan.

Kepulauan Spratly adalah salah satu wilayah LCS yang seringkali menjadi titik sengketa antara China dan Filipina. Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen memutuskan bahwa klaim China di LCS tidak memiliki dasar hukum, namun China menolak putusan tersebut.

Anda mungkin juga suka...