kwmedley – Jakarta: Seiring dengan situasi banjir yang melanda Demak, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, melalui Ketua Rahmat Bagja, mengumumkan kemungkinan relokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini. Pernyataan ini diberikan di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada tanggal 11 Februari 2024.
Tindakan Bawaslu Mengatasi Banjir di Demak
- Relokasi TPS: Terdapat rencana untuk memindahkan TPS yang terdampak banjir, dengan mempertimbangkan ulang Daftar Pemilih Tetap (DPT).
- Kesiapsiagaan Bawaslu: Lolly Suhenty, anggota Bawaslu, menambahkan bahwa telah dilakukan koordinasi dengan KPU untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar meskipun ada kendala banjir.
Langkah-langkah Pengawasan Pemilu
- Pengaturan Skenario: Bawaslu telah merancang beberapa skenario sebagai antisipasi bencana, termasuk opsi pemilu susulan jika diperlukan.
- Kemungkinan Pemilu Susulan: Menghadapi kesulitan situasi banjir, pemilu susulan menjadi salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan, dengan keputusan akhir bergantung pada perkembangan situasi dan data yang terus dikumpulkan.
Situasi Terkini di Demak
- Jumlah Pengungsi: Laporan terbaru mengindikasikan bahwa banjir di Demak telah memaksa sekitar 28.037 orang untuk mengungsi.
- Tingkat Kerusakan: Data dari BPBD Kabupaten Demak mencatat bahwa banjir telah berdampak pada 38 desa di 7 kecamatan, dengan total 19.998 keluarga atau 75.667 jiwa terkena dampak.
Bawaslu RI, dalam koordinasi dengan instansi terkait, terus berupaya untuk memastikan pelaksanaan pemilu tetap berjalan dengan adil dan lancar meskipun di tengah tantangan yang disebabkan oleh kondisi banjir. Upaya relokasi TPS dan skenario pemilu susulan adalah bagian dari komitmen tersebut demi menjamin hak pilih warga terlaksana.
