Berita

Faktor Ekonomi Berpengaruh? Menkes Bandingkan Kesehatan dan Kecerdasan Berdasarkan Gaji

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa pendapatan seseorang bisa memengaruhi kesehatan dan kecerdasan. Dalam sebuah forum, ia menegaskan bahwa orang dengan gaji tinggi cenderung lebih sehat dan cerdas karena memiliki akses yang lebih baik terhadap gizi, layanan medis, dan pendidikan.

“Kalau gajinya besar, gizinya bagus. Kalau gizinya bagus, anaknya lebih pintar dan sehat,” kata Menkes. Ia menyoroti pentingnya asupan gizi di masa awal kehidupan, terutama pada 1.000 hari pertama.

Menkes juga menilai bahwa kesenjangan ekonomi menciptakan ketimpangan dalam kualitas hidup. Anak dari keluarga miskin sering kali tidak mendapatkan gizi dan perawatan kesehatan medusa 88 yang cukup. Hal ini membuat mereka berisiko tumbuh kurang optimal secara fisik dan mental.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah terus mendorong program gizi dan layanan kesehatan di daerah tertinggal. Menkes meminta semua pihak ikut membantu agar anak-anak dari keluarga miskin tetap punya peluang yang sama untuk tumbuh sehat dan cerdas.

Pernyataan Menkes memancing beragam reaksi. Sebagian pihak mendukung karena melihat fakta yang sama di lapangan. Namun, ada juga yang mengingatkan agar negara tak hanya mengandalkan faktor ekonomi, tapi juga memperkuat sistem kesehatan publik yang merata.

Menkes berharap pernyataannya membuka diskusi tentang pentingnya pemerataan akses kesehatan. Ia mengajak semua pihak bekerja sama untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan cerdas, tanpa memandang status ekonomi.

Anda mungkin juga suka...